PRK JAKARTA
PERSEKTUAN ROHANI KRISTEN JAKARTA
Sunday, January 5, 2020
#haripertama
Thursday, December 19, 2019
POLIKARPUS
MEMULAI DENGAN IMAN
Thursday, December 5, 2019
Jaga Napsumu
Wednesday, November 28, 2018
BEBAS DARI IBLIS DALAM NAMA YESUS
Namun roh kematian itu tak pernah berhenti mengejar Abraham. Iblis datang menyerang Abraham dengan cara yang berbeda. Sebuah suara seperti gelombang radio masuk ke dalam telinga Abraham dan memegang dirinya, dan rasanya seperti roh Abraham ditarik keluar. Hal itu biasanya terjadi ketika Abraham sedang tidur. Ketika hal itu sedang terjadi menimpanya, Abraham hanya bisa mencoba berteriak, "Tuhan Yesus sudah tebus saya. Kamu tidak punya hak lagi atas tubuh saya," dan roh Abraham pun kembali ke dalam tubuhnya. "Semenjak saat itu, saya mulai menggunakan nama Tuhan Yesus dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Pada waktu yang lalu saya tidak pernah tahu akan kebenaran itu, saya tidak pernah tahu tentang nama Yesus yang sanggup mengalahkan apa pun. Tapi semenjak saya mulai mengenal Yesus di pertemuan-pertemuan ibadah itu, saya mulai kuat. Saya mulai berani dan mampu melawan kelemahan dan penyakit yang datang menyerang saya," ujar Abraham dengan muka berseri-seri.
Monday, November 12, 2018
PENDETA YANG MENYAMAR JADI GELANDANGAN
"PENDETA GELANDANGAN"
seorang calon pendeta senior menyamar menjadi gelandangan dan berjalan menuju ke gereja yang akan digembalakannya.
jumlah jemaatnya tidak sedikit, kira-kira ada 10.000 orang. pagi itu, ia datang ke gereja 30 menit lebih awal.
selama tiga puluh menit, ia berjalan keliling mencari tempat duduk, dan berusaha mendekati jemaat yang mulai berdatangan, tetapi sayang hanya ada tiga orang yang menyapa “hello” kepadanya.
ia juga mencoba meminta uang recehan kepada jemaat yang ia temui, tetapi tidak ada seorang pun yang mengulurkan tangannya dan memberi uang recehan.
tidak lama setelah itu, ia pun maju ke depan dan duduk di kursi paling depan. ia pun segera diusir oleh para usher dan disuruh duduk di barisan belakang.
sambil menuju ke belakang, ia menyapa para jemaat, tetapi banyak mata yang menatapnya dengan pandangan yang sangat merendahkan dan menghakiminya.
gelandangan yang berpakaian lusuh itu duduk mengikuti ibadah hingga selesai. tiba saatnya para diaken mengumumkan dan memanggil nama gembala sidang yang baru. “sidang jemaat yang dikasihi TUHAN, tiba saatnya kami akan memanggil dan mengumumkan bapak gembala sidang yang baru”, mendengar pengumuman itu jemaat pun berdiri dan bertepuk tangan.
tidak lama setelah itu, seorang gelandangan berdiri dan berjalan menuju mimbar. semua mata terbelalak dan kaget. pendeta JEREMIAH STEEPEK yang menyamar sebagai gelandangan langsung mengambil mikrofon dan diam sejenak.
setelah itu, ia mengutip ayat-ayat firman:
“dan RAJA itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan- NYA: mari, hai kamu yang diberkati oleh BAPA-KU, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.
sebab ketika AKU lapar, kamu memberi AKU makan; ketika AKU haus, kamu memberi AKU minum; ketika AKU seorang asing, kamu memberi AKU tumpangan; ketika AKU telanjang, kamu memberi AKU pakaian; ketika AKU sakit, kamu melawat AKU; ketika AKU di dalam penjara, kamu mengunjungi AKU.
maka orang-orang benar itu akan menjawab DIA, katanya: TUHAN, bilamanakah kami melihat ENGKAU lapar dan kami memberi ENGKAU makan, atau haus dan kami memberi ENGKAU minum? bilamanakah kami melihat ENGKAU sebagai orang asing, dan kami memberi ENGKAU tumpangan, atau telanjang dan kami memberi ENGKAU pakaian?
bilamanakah kami melihat ENGKAU sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi ENGKAU?
dan RAJA itu akan menjawab mereka: AKU berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-KU yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk AKU.”
matius 25 : 31-46
setelah selesai mengucapkan kalimat demi kalimat, ia mulai menceritakan pengalaman yang ia rasakan sebagai gelandangan sepanjang pagi di gereja itu.
isak tangis mulai terdengar, banyak jemaat meneteskan air mata dan tidak sedikit yang tertunduk malu. ia mengakhiri sambutannya dengan berkata, “pagi ini, saya melihat banyak orang berkumpul dalam gereja, tetapi hanya sedikit yang benar- benar murid YESUS.
maukah anda menjadi seorang murid? bukan sekadar menjadi pengikut?
Sunday, September 30, 2018
PILOT BATIK AIR SELAMAT DARI GEMPA DI PALU
Kesaksian pilot Batik air... Hari ini gereja sy Duta Injil BIP kedatangan Pilot Batik Air, Captain Mafella, yg memberikan kesaksian kenapa dia mempercepat penerbangannya 3 menit dr jadwal yg sdh ditentukan di Bandara Palu kemarin.
Beliau cerita bahwa sepanjang hari hatinya merasakan kegelisahan yg dia sendiri tdk tahu kenapa. Utk mengusir rasa kegundahan hatinya sepanjang perjalanan dr Ujung Pandang ke Palu, Ia menyanyi lagu2 rohani dgn nada keras (biasanya sy hanya bersenandung sj, tapi hari itu sy ingin memuji Tuhan sebaik2nya, ktnya). Sampai Co-Pilotnya yg muslim menyarankan sambil bercanda supaya dia membuat CD lagu rohani.
Ketika hendak mendarat di bandara Palu, udara terlihat cerah tp angin terlalu kencang dan Ia mendengar suara dalam hatinya utk memutar sekali di udara sblm landing.
Letak bandara Palu diapit oleh 2 pegunungan dan itu mengingatkannya dgn ayat Mazmur 23:4:
"Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Engkau besertaku: gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku".
"I may walk through valleys as dark as death but I wont be afraid. You are with me and your shepherd's rod makes me feel safe".
Menurut sang Captain, bandara yg terletak diapit pegunungan bagi seorang pilot disebut lembah kematian karena mereka harus ekstra hati2 ketika landing dan ayat Mazmur 23:4 (sebutannya Mazmur DjiSamSoe adalah pegangan para Pilot yg Kristiani).
Sesaat setelah pswt sukses landing, Ia mendengar suara di hatinya utk lekas pergi dari bandara itu. Oleh karena itu dia menginstruksikan crewnya agar beristirahat 20 menit saja sebelum pswt kembali pulang ke Jakarta via Ujung Pandang.
Ia bahkan tidak turun dr cockpit pesawat dan meminta ijin kpd Menara Control utk mempercepat lepas landas 3 menit dari jadwal yg sdh ditentukan.
Setelah ia mendapatkan izin take off dari Alm. Agung, mereka bersiap lepas landas.
Captain Mafella mengakui saat itu ia melanggar prosedur penerbangan karena ia mengambil alih tugas Co-Pilot dengan menambah kecepatan pesawat saat prosesi take off. Dia sendiri tdk tahu kenapa tapi tangannya trs memegang tuas agar kecepatan lebih besar supaya badan pesawat lebih cepat merangkak naik (istilah mobil di-gas poll).
Saat itu dia tdk tahu kl gempa sdh melanda Palu tp dia merasa pesawat sedikit oleng ke kiri dan kanan. Menurutnya kalau sj dia terlambat 3 menit, maka dia tdk bs menyelamatkan 140 penumpang karena aspal pacuan landas bandara bergelombang seperti kain ditiup angin!
Beberapa menit selepas take off, dia mencoba menghubungi pihak menara namun sdh tdk dijawab lagi oleh Agung.
Dia menengok kebawah dan melihat fenomena alam yg aneh. Air laut di pinggir pantai membentuk lubang yg sangat besar sehingga dasar laut terlihat.
Ketika pesawat tiba di Ujung Pandang, barulah mrk diberitahu bahwa telah terjadi gempa dan tsunami di Palu dan pegawai menara control yg memandu pesawatnya take off telah gugur sesaat setelah memastikan pesawatnya lepas landas.
Tadi siang sebelum ia bertolak terbang ke KL, Captain Mafella menegaskan pentingnya kita harus peka mendengar suara Tuhan. Dan dalam situasi apapun harus tetap tenang jangan panik supaya bisa jelas mendengar suara Tuhan yg disampaikan melalui Roh Kudus karena dia menambahkan bahwa ketika ia mengambil alih tugas co-pilot utk menambah kecepatan, sang co pilot terlihat ketakutan melihat badan pesawat oleng ke kiri dan ke kanan.
Kesaksiannya saya bagi supaya kita bisa memetik pesan moral dan mendapatkan berkat dari kesaksian Captain Mafella hari ini.